Bupati Kulon Progo, dr. H. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) berkesempatan hadir dalam acara forum Leaders Club Diklat Kepemimpinan yang diselenggarakan oleh Pusdiklat BPK RI pada Kamis, 24 Maret 2016. Forum Leaders Club ini merupakan wadah bagi para peserta diklat kepemimpinan angkatan terdahulu dapat saling berbagi pengalaman dan pengetahuan atas pelaksanaan program implementasi proyek perubahan secara berkelanjutan.
Pada kesempatan ini Bupati Kulon Progo menekankan pentingnya peran pimpinan untuk melakukan pembangunan dengan berbasis nilai. Ia juga mengungkapkan tentang pentingnya membentuk pola pikir yang baik agar dapat mencapai kinerja yang maksimal. “Jangan hanya bekerja, berkaryalah. Karena karya yang dihasilkan akan mendatangkan manfaat,” tegas bupati yang berprofesi sebagai dokter spesialis kandungan ini.
Kehadiran kedua kalinya Bupati Kulon Progo ke Pusdiklat BPK RI Kalibata ini bertujuan untuk membagi pengalamannya sebagai kepala daerah dalam menemukan inovasi-inovasi untuk membangun dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kulon Progo. Kabupaten dengan luas 58,6 hektar ini sebelumnya dikenal sebagai daerah termiskin di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Bupati yang pernah mendapatkan penghargaan Satyalancana Wira Karya dari Presiden RI tahun 2013 ini melakukan lima gerakan perubahan untuk mendorong pertumbuhan roda ekonomi wilayahnya, yaitu: 1) Membangun koperasi sektor riil dan kelompok usaha untuk masyarakat miskin; 2) Hasil bumi dan sumber daya alam untuk kesejahteraan rakyat; 3) BUMD harus sehat dan maju; 4) menciptakan lapangan kerja; 5) Mengurus fakir miskin sebanyak mungkin.
Perpedoman pada lima kegiatan prioritas tersebut, Bupati Kulon Progo berhasil menggali inovasi-inovasi untuk mengangkat wilayah yang dipimpinnya menjadi lebih sejahtera. Bupati Kulon Progo wilayahnya dengan menggelorakan semangat patriotisme dan kebangsaan dengan tagline “Beli Kulon Progo, Bela Kulon Progo.” Ia berusaha memperkuat produk-produk lokal Kulon Progo supaya bisa menjadi tuan rumah di pasar domestic. Beragam inovasi yang berhasil dilakukannya antara lain adalah bedah rumah warga setiap hari Minggu, One Village One Sister Company (CSR), produksi gula semut (olahan dari nira kelapa), produksi air mineral (AirKU), pengadaan Raskin melalui Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), menghidupkan produksi batik lokal, pemaksimalan potensi batu andesit dan lain-lain.
Pengalaman Bupati Kulon Progo dalam mengentaskan kemiskinan warganya dengan beragam inovasinya dapat memunculkan inspirasi para peserta Diklat Kepimpinan Tingkat IV Angkatan I Tahun 2016 dan para anggota Leaders Club. “Mencetak pemimpin yang berkarakter, seperti Pak Hasto adalah salah satu tujuan Pusdiklat BPK RI,” ungkap Kepala Pusdiklat BPK RI, Dwi Setiawan Susanto. Para peserta kegiatan Leaders Club pun terlihat antusias dengan cerita tantangan dan kendala yang dihadapi Bupati Kulon Progo saat menjalankan program-program unggulannya. Dengan hadirnya Bupati Kulon Progo dalam acara ini, diharapkan para peserta Diklatpim kali ini dapat mengaplikasikan nilai-nilai integritas, kepedulian, dan inovasi dalam proyek perubahan masing-masing sebagai bentuk pelayanan mereka kepada stakeholder. Selain itu para alumni Diklatpim yang hadir juga dapat terus menghasilkan karya-karya lainnya. (DD)
Foto: Firman & Panji