“Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) telah bertransformasi menjadi tiga bagian,” ungkap Kepala Bidang Automasi Tuty Hendrawati mengawali sambutan yang diberikan kepada seluruh peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat III Angkatan I Tahun 2019 di Ruangan Teater Audiovisual Lantai 8, Gedung Perpustakaan Nasional pada Senin, 8 Juli 2019. Ketiga bagian transformasi Perpusnas tersebut adalah Pusat Ilmu Pengetahuan (inovasi), Pusat Kebudayaan (pelestarian dan pemajuan), dan Pusat Kegiatan Masyarakat (pemberdayaan).
Kunjungan peserta Diklatpim Tingkat III Angkatan I tahun 2019 tersebut dalam rangka pembelajaran mata diklat Inovasi. Perpusnas dipilih sebagai lokasi untuk belajar tentang pengembangan inovasi karena dianggap telah melakukan banyak perubahan. Inovasi perubahan yang dilakukan khususnya pengembangan sarana dan prasarana, pelayanan, hingga peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Sesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2019, sasaran pembangunan nasional Perpustakaan adalah peningkatan kualitas SDM dan perbaikan kesejahteraan rakyat. Kedua sasaran ini dapat diwujudkan dengan menjadikan perpustakaan sebagai pusat literasi informasi dan pusat kegiatan informasi. Sesuai dengan tagline Perpusnas 2019 “Perpustakaan Berkarya”, Perpusnas juga sedang gencar melakukan gerakan literasi. Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial kepada masyarakat dan dikemas dalam bentuk workshop. Setelah menghadiri kegiatan tersebut masyarakat dapat langsung mengimplementasikan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Selain melalui gerakan literasi, para peserta diajak untuk dapat menggali berbagai inovasi yang telah dilakukan oleh Perpusnas dalam pemanfaatan teknologi Informasi. Berbagai inovasi tersebut terwujud dalam berbagai bentuk pelayanan seperti Onestop Service, Pojok Digital, Bigdata Lingkup Nasional, Layanan Pesan Koleksi secara Online, dan Layanan Antar Perpustakaan.
Peserta diklat yang berjumlah 34 orang ini mendapatkan paparan tentang perubahan inovatif yang dilakukan oleh Perpusnas. Mereka juga diajak untuk membuat kartu anggota perpustakaan secara gratis. Kartu anggota ini digunakan untuk mengakses seluruh fasilitas yang berada di Perpusnas. Perpusnas berencana akan melakukan kerja sama dengan salah satu provider e-money, agar kartu anggota perpustakaan dapat digunakan untuk dapat bertransaksi dan pembayaran moda transportasi publik. Pada akhir kegiatan kunjungan kali ini, para peserta berkeliling gedung perpustakaan. Berdiri di atas lahan seluas 11.975 m2 dengan bangunan setinggi 126,3 meter, gedung Perpusnas didesain dengan mengadopsi konsep green building. Gedung ini diklaim sebagai gedung perpustakaan tertinggi di dunia. Dengan berkunjung ke Perpusnas, harapannya dapat memberikan ide-ide baru kepada para pemimpin-pemimpin muda untuk melakukan inovasi untuk diterapkan di masing-masing unit kerjanya. (IAP)
Foto: EN