“Bermimpilah, untuk membangun BPK yang lebih baik”. Begitulah sepenggal kalimat yang disampaikan oleh Wakil Ketua BPK, Bahrullah Akbar, di hadapan para peserta diklat CPNS BPK Tahun 2019 saat akan membuka acara Porseni Badiklat. Pembukaan porseni ini merupakan rangkaian awal dari kegiatan Wakil Ketua di Badiklat PKN pada Jumat (2/8/2019). Rangkaian kegiatan Wakil Ketua selama di Badiklat PKN ini adalah kegiatan yang diinisiasi oleh Badiklat PKN. Penyelenggaraan kegiatan ini bertujuan untuk membangun kebersamaan dan meningkatkan budaya organisasi serta budaya kerja di BPK, khususnya Badiklat PKN. Badiklat PKN berencana menyelenggarakan kegiatan ini secara rutin setiap bulan. Narasumber yang akan dihadirkan adalah Pimpinan dan Anggota BPK.
Kegiatan dengan tema “A Day with The Board” bersama Wakil Ketua BPK, dimulai dengan kegiatan olahraga bersama. Wakil Ketua membaur bersama manajemen dan para pegawai Badiklat PKN serta peserta diklat CPNS. Kegiatan olah raga yang dilakukan pada pagi itu antara lain adalah senam aerobik, tenis meja dan panahan. Auditor Utama Keuangan Negara III, Blucer Welington Rajagukguk, para Staf Ahli BPK serta beberapa pejabat tinggi lainnya ikut hadir dalam kegiatan ini. Setelah berolahraga bersama, Wakil Ketua memberikan pengarahan kepada CPNS sekaligus membuka Porseni Badiklat PKN yang ditandai dengan memanah balon sebagai targetnya.
Selanjutnya, Wakil Ketua memberikan kuliah umum kepada peserta diklat Jabatan Fungsional Pemeriksa Ahli Pertama (JFPAP) CPNS Non Akuntansi dan Akuntansi di Aula Badiklat PKN. Wakil Ketua memaparkan tentang ke-BPK-an dan dilanjutkan dengan berbagi pengalaman suka duka selama berkarir di BPK. Ia juga memberikan motivasi agar para peserta diklat CPNS selalu mengedepankan nilai-nilai dasar BPK ketika melakukan pemeriksaan nantinya. Saat ini para peserta diklat CPNS sedang menjalani diklat JFPAP hingga November. Mereka adalah calon pemeriksa yang akan ditugaskan melakukan pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Wilayah Timur ini. Wakil Ketua mengingatkan agar para peserta diklat CPNS bersikap hati-hati dan saling mengingatkan dalam kebaikan kepada sesama rekan kerja, atasan maupun bawahan saat penempatan nantinya.
Jelang siang hari, Wakil Ketua BPK membuka acara Round Table Discussion (RTD) di Ruang Studio Pembelajaran Badiklat PKN. Sebelumnya Kepala Badiklat PKN, Hery Subowo selaku Director of Training ACFE Indonesia Chapter terlebih dahulu memberikan sambutan dan laporan penyelenggaraan acara RTD tersebut. Acara RTD ini merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) Indonesia Chapter. Selain Indra Widjaja selaku Vice President ACFE Indonesia Chapter, narasumber yang hadir dan memaparkan materi adalah Auditor Utama Keuangan Negara VII BPK, Akhsanul Khaq dan Komisaris Utama Pefindo Biro Kredit, Hamdi Hasyarbaini. Acara diskusi tersebut dipandu oleh Director of Organizational Development ACFE Indonesia Chapter, Maliki Heru Santosa selaku moderator.
Tema acara RTD yang dihadiri oleh 100 orang ini adalah “Fraud di Pasar Modal”. Pada kesempatan ini Wakil Ketua juga berperan sebagai keynote speaker. Wakil Ketua menjelaskan pentingnya belajar banyak hal terkait fraud, fraud system atau fraud audit di organisasi. Hal tersebut penting bagi sektor publik, khususnya bagi pemeriksa di BPK, dalam hal ini Auditorat Utama Investigasi (AUI). Menurutnya, dari 166 pemeriksa BPK yang memegang sertifikat Certified Fraud Examiner (CFE) hanya ada 137 orang yang masih aktif. Ia mengingatkan bahwa semua pemeriksa yang bersertifikasi CFE memiliki peran penting untuk mewujudkan tata kelola yang baik demi pembangunan negara dan kemakmuran rakyat. Badiklat PKN juga berperan dalam membentuk CPNS BPK agar menjunjung tinggi nilai-nilai dasar BPK, Integritas-Independensi-Profesionalisme.
BPK harus mempunyai asosiasi pemeriksa eksternal agar dapat berkolaborasi dan belajar dengan organisasi lainnya untuk membangun suatu organisasi profesi. Untuk menindaklanjuti hal tersebut sejak tanggal 2 Oktober 2018, BPK telah memiliki jabatan fungsional pemeriksa sekaligus jalur profesi yaitu ACFE. Peran BPK dalam hal ini AUI, merupakan unit kerja yang menindaklanjuti laporan hasil pemeriksaan terkait hukum. Oleh karena itu, para pemeriksa di AUI harus bisa memahami dan meningkatkan profesionalismenya. Wakil Ketua menyatakan bahwa BPK berinisiatif melakukan perubahan baik dalam organisasi dan budaya kerjanya (corporate and culture change), sistem anti bribery sampai dengan kualitas manajemen. Hal tersebut dilakukan agar sesuai dengan standar internasional yang berlaku (change management). Selanjutnya acara RTD tersebut dilanjutkan dengan diskusi tanya-jawab dengan para narasumber dan ditutup dengan pemberian plakat oleh Kepala Badan Diklat PKN.
Mengakhiri rangkaian kegiatannya, agenda terakhir Wakil Ketua adalah memimpin pertemuan antara Kepala Badiklat PKN dan Sekretaris Jenderal BPK dengan Deputy Director ASEAN China Teacher Training and Development Center, Prof. Dr. AB Susanto serta Kepala Program Studi Magister Akuntansi Universitas Padjadjaran, Dr. Tettet Fitrijanti. Pertemuan ini bertujuan untuk menjalin kerja sama antara Badiklat PKN BPK dengan lembaga pendidikan nasional dan internasional.
foto: DM