Optimalisasi Peran PAU dalam Pembelajaran BPK CorpU

“Tantangan bagi para Pemeriksa Ahli Utama (PAU) di BPK adalah memberikan kontribusi untuk organisasi,” ungkap Sekretaris Jenderal BPK, Bahtiar Arif saat memberikan arahan pada kegiatan Optimalisasi Peran PAU dalam Pembelajaran BPK Corporate University (BPK CorpU) di Aula Balai Diklat Pemeriksaan Keuangan Negara Yogyakarta (22/7).

Untuk meningkatkan peran PAU dalam organisasi, Sekretaris Jenderal melakukan diskusi terbuka tentang peluang-peluang yang bisa dilakukan para PAU agar dapat berperan secara lebih efektif dan optimal bagi organisasi. Sekretaris Jenderal menyampaikan agar para PAU dapat menjaga relasi dan komunikasi yang baik dengan para Pejabat Struktural Pemeriksaan (PSP). Hal ini dimaksudkan untuk menumbuhkan kepercayaan para PSP dalam memberikan penugasan pemeriksaan.

Para PAU juga mendapatkan tantangan dari Sekretaris Jenderal untuk berperan sebagai Penanggung Jawab dalam kegiatan pemeriksaan badan-badan di Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), dimana hal tersebut akan menjadi target BPK di masa depan. Selain itu, kontribusi PAU kepada organisasi dapat dilakukan melalui beragam kegiatan, contohnya adalah menulis di Jurnal Tata Kelola dan Akuntabilitas Keuangan Negara (TAKEN) dan menjadi narasumber dalam seminar internal maupun eksternal.

Badan Diklat Pemeriksaan Keuangan Negara (Badiklat PKN) BPK juga mendorong kontribusi para PAU dalam mengisi materi/konten pembelajaran BPK CorpU melalui platform digital Massive Open Online Course (MOOC) dan dapat diakses di tautan bpkcorpu.bpk.go.id. Para PAU melakukan penulisan secara mandiri tentang pengalaman berharga mereka (tacit knowledge) dalam proses pemeriksaan di BPK. Pengalaman-pengalaman tersebut akan dituangkan dalam sebuah buku bunga rampai (kumpulan karya tulis). Buku ini diharapkan akan bermanfaat sebagai referensi dan menambah wawasan bagi para pemeriksa lainnya. Hal ini selaras dengan pernyataan Kepala Pusat Akademik dan Teknologi Pembelajaran, Dwi Setiawan Susanto bahwa Badiklat PKN sedang mengembangkan pola pembelajaran dengan metode saling berbagi melalui beragam media pembelajaran.

Para PAU yang berjumlah 18 orang juga melakukan kunjungan pembelajaran ke Museum BPK di Kota Magelang, Jawa Tengah. Rangkaian kunjungan ke Museum BPK diawali dengan paparan tentang profil dan tantangan Institut Pemeriksa Keuangan Negara (IPKN) oleh Kepala Pusat Sertifikasi dan Pengembangan Diklat PKN sekaligus Sekretaris Jenderal IPKN, Gunarwanto. IPKN merupakan organisasi profesi pemeriksa keuangan negara. Badiklat PKN membuka kesempatan bagi para PAU untuk memberi masukan dan ide-ide pengembangan untuk BPK melalui IPKN.