Badiklat PKN Selenggarakan Pelatihan Kepemimpinan Administrator

“Pelatihan kepemimpinan administrator merupakan salah satu upaya dalam mewujudkan word class bureaucracy. Instansi Pemerintah membutuhkan sosok pejabat administrator yang memiliki tanggung jawab memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan publik, serta administrasi pemerintahan dan pembangunan bagi keberlangsungan pembangunan unit organisasi,” ungkap Kepala Badiklat PKN, Suwarni Dyah Setyaningsih saat membuka secara resmi pelaksanaan Pelatihan Kepemimpinan Administrator, Senin (03/06/2024).

Sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil, pejabat struktural harus memiliki kompetensi manajerial yang dibutuhkan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, baik pusat maupun daerah, sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan. Pengembangan kompetensi pejabat struktural dalam rangka memenuhi standar kompetensi manajerial, dapat diwujudkan melalui Pelatihan Struktural.

Dalam pembukaan pelatihan selain Auditorat Utama Keuangan Negara III, Ahmad Adib Susilo, hadir juga para Kepala Pusat Diklat PKN. Dalam laporannya, Kepala Pusat Perencanaan dan Penyelenggaraan Diklat, Dali Mulkana menyampaikan bahwa pengelola perubahan merupakan hal yang harus dilakukan oleh pemimpin, agar perubahan yang telah direncanakan berhasil, sehingga mampu meningkatkan kinerja organisasi.

Pelatihan Kepemimpinan Administrator bertujuan untuk mengembangkan kompetensi peserta dalam rangka memenuhi standar kompetensi manajerial Jabatan Administrator, yaitu kompetensi kepemimpinan manajemen kinerja, untuk menjamin terlaksananya akuntabilitas Jabatan Administrator.

Pelatihan diselenggarakan secara blended learning oleh Badiklat PKN bekerja sama dengan Lembaga Administrasi Negara, pada tanggal tanggal 3 Juni s.d. 14 Oktober 2024, dengan jumlah peserta sebanyak 17 (tujuhbelas) orang yang terdiri atas 16 (enambelas) orang peserta dari BPK dan 1 (satu) orang peserta dari Pemerintah Kota Banjarmasin.

Melalui pelatihan ini selain dapat meningkatkan kompetensi, peserta juga diharapkan menjadi pemimpin perubahan yang sesuai dengan kebutuhan organisasinya.