Bincang Plong 4 Zaman: Pengelolaan SDM BPK dari Masa ke Masa

“Saya menilai soal manajemen SDM di BPK, terbaik untuk seluruh instansi di waktu itu”, kenang Sekretaris Jenderal BPK, Hendar Ristriawan saat menjadi narasumber dalam “Bincang Plong 4 Zaman” di Auditorium Badiklat PKN, Kamis 08 Maret 2018. Salah satu hal yang membanggakan adalah proses rekruitmen pegawai BPK bebas pungutan liar.
Hal senada juga disampaikan oleh Inspektur Utama BPK, Mahendro Sumardjo. Menurut pria yang berkarya di BPK sejak tahun 1986 ini, tidak ada praktik tidak terpuji dalam hal rekruitmen pegawai saat ia masuk di BPK pada masa itu. Acara yang dimoderatori oleh penyiar senior TVRI Usi Karundeng ini juga menghadirkan dua narasumber dari kalangan profesi yaitu Psikolog, Reni Kusumowardhani dan akuntan sekaligus Guru Besar Universitas Gadjah Mada, Zaki Baridwan. Tamu undangan dalam acara ini adalah pejabat eselon I dan II BPK Pusat maupun BPK Perwakilan dari seluruh Indonesia serta pegawai Badan Diklat PKN.
Zaki Baridwan memberikan pandangan profesionalnya terkait pengelolaan SDM di BPK. Ia menuturkan bahwa seiring dengan tanggung jawab BPK yang semakin besar, diperlukan SDM yang berkualitas. Penentuan SDM yang berkualitas ini adalah proses rekruitmen pegawai tanpa intervensi dari pihak manapun. BPK harus dapat mengelola pengembangan SDM demi terwujudnya sumber daya manusia yang professional, independen dan berintegritas.
Acara Bincang Plong ini merupakan ajang berbagi pengalaman dalam mengelola organisasi. Sekretaris Jenderal dan Inspektur Utama BPK akan memasuki masa purna bakti pada tahun ini, membagikan pengalaman berharganya selama mengemban tugas di BPK. Acara ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran tentang perjalanan organisasi BPK. Fokus pembelajaran yang ingin disasar adalah pengembangan SDM di masa depan. Pengelolaan SDM yang sudah berjalan dengan baik harus bisa dilanjutkan oleh generasi berikutnya di BPK. Hal ini merupakan bagian dari tanggung jawab generasi penerus BPK mengemban amanat memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.  (EN)

   
   

Foto: DM