Badiklat PKN menyelenggarakan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan I tahun 2021 yang dibuka secara virtual oleh Plt. Kepala Badiklat PKN, Ida Sundari, pada Kamis (19/8). Terbagi dalam tiga tahapan, pelatihan ini akan dilaksanakan hingga 3 Desember 2021 secara distance learning dengan media pembelajaran aplikasi zoom dan Learning Management System (LMS).
Tujuan PKA ini adalah untuk mengembangkan kompetensi dalam rangka memenuhi standar kompetensi manajerial Jabatan Administrator. Dalam pembukaan sekaligus sambutannya, Ida Sundari menyampaikan bahwa PKA merupakan salah satu upaya dalam mewujudkan world class bureaucracy. Oleh sebab itu setiap instansi pemerintah membutuhkan sosok pejabat administrator yang memiliki tanggung jawab memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan bagi keberlangsungan unit organisasi.
Pelayanan publik yang dikelola dan dikendalikan dengan baik merupakan bagian integral dari peningkatan kualitas kinerja unit organisasi. Sosok pejabat administrator yang dapat memainkan peran tersebut adalah pejabat yang telah memenuhi kriteria kepemimpinan manajemen kinerja sehingga cepat atau lambatnya peningkatan kinerja organisasi akan ditentukan oleh kualitas manajemen kinerja yang dilakukan oleh pejabat administrator.
Dalam kesempatan ini, Kepala PPSDM POM, I Gusti Ngurah Bagus Kusuma Dewa, menyampaikan rasa terimakasihnya atas kesempatan diklat bagi para pejabat administrator BPOM. Ia berharap peserta dari BPOM dapat menggunakan kesempatan dengan sebaik-baiknya untuk belajar ilmu kepemimpinan sehingga nantinya dapat diterapkan di lingkungan kerja BPOM.
Pelatihan ini diikuti oleh 19 orang peserta yang terdiri atas 11 orang dari BPK Pusat dan Perwakilan, 1 peserta dari Kementerian Sekretariat Negara, serta 7 peserta lainnya dari BPOM. Struktur Kurikulum PKA ini terdiri atas 4 agenda pembelajaran yaitu agenda kepemimpinan Pancasila dan nasionalisme, kepemimpinan kinerja, manajemen kinerja, dan aktualisasi kepemimpinan.
Usai pelaksanaannya nanti, peserta dituntut untuk menunjukkan kinerjanya dalam merancang suatu perubahan yang terkait dengan arah kebijakan sektor, wilayah, dan isu strategis nasional, dan selanjutnya memimpin perubahan tersebut hingga menimbulkan hasil yang signifikan.(EN)