Anggota VII Badan Pemeriksa Keuangan/ Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara VII, Slamet Edy Purnomo membuka kegiatan Workshop Implementasi Manajemen Risiko pada BUMN, yang diselenggarakan secara klasikal di Auditorium BPK, Gedung Tower lantai 2, Kantor Pusat BPK RI, Senin (13/5).
Dalam pengarahan yang disampaikan oleh Anggota VII BPK, sekaligus membuka pelaksanaan workshop menyampaikan, pemeriksaan pengelolaan BUMN oleh BPK merupakaan pemeriksaan yang berbeda dengan pemeriksaan pada Kementerian, Lembaga, ataupun Pemerintah Daerah, karena perbedaan tata cara pengelolaan BUMN yang berorientasi pada laba dan struktur serta tata kelola BUMN yang jauh lebih dinamis. “Untuk itu, Pemeriksa BPK perlu dibekali dengan pemahaman dan pengetahuan yang mendalam mengenai manajemen risiko”
Lebih lanjut, Kepala Badiklat PKN, Suwarni Dyah Setyaningsih, dalam laporan penyelenggaraan, mengungkapkan bahwa, Badiklat sangat mendukung pengembangan kompetensi para pegawai, khususnya para Pemeriksa yang akan melaksanakan tugas pemeriksaan. Untuk itu penyelenggaraan workshop ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan diklat yang telah dilaksanakan sebelumnya mengenai manajemen risiko. Kegiatan ini diikuti sebanyak 75 peserta yang merupakan para Pejabat Struktural dan Fungsional di lingkungan AKN VII dan Badiklat PKN.
BUMN sebagai entitas akuntabel dengan peran penting dalam perekonomian negara wajib menerapkan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik. Salah satunya melalui Manajemen Risiko. Penerapan Manajemen Risiko di BUMN meliputi proses perencanaan, regulasi, kepemimpinan, dan pengendalian aktivitas Perusahaan untuk meminimalisir risiko. Melalui implementasi Manajemen Risiko tersebut, BUMN dapat mengelola risiko secara efektif dan efisien, serta meningkatkan kinerja dan daya saing Perusahaan.
Untuk dapat menggali informasi secara lebih detai dan mendalam mengenai hal tersebut. Dalam workshop ini menghadirkan narasumber yang mumpuni untuk membahas manajemen risiko di beberapa BUMN di Indonesia. Narasumber yang hadir adalah (1) Direktur Manajemen Risiko PT Pertamina, Ahmad Siddiq Badruddin, yang memaparkan mengenai Enterprise Risk Management (ERM) di PT Pertamina, (2) Direktur Manajemen Risiko PT Bank BRI, Agus Sudiarto, yang memaparkan mengenai Sharing Manajemen Risiko, Strengthening Governance, Mitigating Risk and Ensuring Sustainability, dan (3) Direktur Manajemen Risiko PT. PLN, Suroso Isnandar, yang memaparkan mengenai Forward Looking Risk Management, Mengubah Risiko Menjadi Peluang Membangun Masa Depan Listrik Indonesia.
Melalui kegiatan workshop ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mengenai konsep dan implementasi manajemen risiko pada beberapa BUMN, memahami praktik terbaik dalam penerapan manajemen risiko pada entitas, serta mengidentifikasi risiko dan melakukan telaah atas mitigasi risiko entitas saat melakukan tugas pemeriksaan.