Pra Kunjungan ke Telkom Learning Center (TLC) di PT Telkom Indonesia Tbk.

Kegiatan

:

Pertemuan dengan Divisi Enterprise Service – Military and Police Service PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dalam rangka Persiapan Kunjungan ke Learning Center PT. Telkom Indonesia Tbk di Bandung
 
Waktu

:

Selasa, 28 Oktober 2014
 
Tempat

:

Ruang Rapat PT. Telkom Indonesia Tbk
Menara Multimedia Lantai 16
Jl. Kebon Sirih No. 12  Jakarta
 
Peserta

:

 
  1. PT. Telkom Indonesia Tbk

:

  1. Nikita – Manager Analysis Military and Police Service (MPS)
  2. Dudi – Manager Marketing Support MPS
  3. Bambang Irawan – MPS

 

  1. Pusdiklat

:

  1. Lisa Sulistyowati – Kabag. Sekretariat
  2. Nurendro Adi Kusumo – Kabag. Perencanaan
  3. Nur Budi Setiawan – Kabag. Pelaksanaan
  4. Gatot Tri Susanto – Kasubag. Fasilitas Pembelajaran
  5. Dewi Sukmayanti – Staf Bagian Pelaksanaan
  6. Dian Desilia Widyasari – Staf Bagian Perencanaan

 

  1. BPK Pusat

:

  1. Yogi Sasmito N. – Kasubag. Operasional Biro TI
  2. Yusminarni Syam Zendrato – Staf

 

 
Pusdiklat:
Pusdiklat BPK RI ingin membangun learning center (LC) dalam waktu dekat. Salah satu upaya yang akan dirintis adalah survei pelaksanaan LC di PT Telkom Indonesia Tbk di Bandung, Jawa Barat. Namun, sebelum berangkat kesana ada beberapa hal yang ingin diketahui tentang pelaksanaan LC  PT Telkom Indonesia Tbk
MPS:
Ada beberapa hal yang bisa dipelajari di LC PT Telkom Indonesia Tbk. Materi yang bisa dipelajari disini antara lain adalah bidang bahasa, manajemen, hukum dan keuangan. Tools yang digunakan berbais IT. Sebagai contoh adalah metode pembelajaran jarak jauh (distance learning), dimana individu yang ingin belajar tidak perlu hadir secara fisik di suatu tempat.
Fasilitas yang dimiliki oleh Telkom Learning Center di Bandung antara lain adalah sarana pendukung pembelajaran berupa asrama untuk peserta, ruang kelas, ruang multimedia, dan perpustakaan. PT Telkom Indonesia Tbk juga memiliki fasilitas ACI (Assessment Center Indonesia) yang bisa digunakan oleh seluruh institusi di Indonesia. Kegiatan di ACI merupakan sejenis penyelenggaraan fit and proper test bagi para calon pemimpin baik di PT Telkom Indonesia Tbk maupun institusi lainnya. Kegiatan ini pernah dilakukan oleh Kemenhukham.
Dalam rangka memfasilitasi kedatangan Pusdiklat BPK RI, PT Telkom Indonesia Tbk telah menyediakan waktu pada minggu kedua di bulan November (periode 10-14 November 2014). Ada banyak fasilitas Telkom Learning Center yang bisa dilihat, nanti pihak LC akan menjelaskan seluk beluk Telkom Learning Center secara lebih detil.
Pusdiklat:
Rencananya, LC di BPK RI akan merupakan bagian dari Biro Sumber Daya Manusia. Saat ini Pusdiklat telah memiliki beberapa fasilitas pendukung pembelajaran seperti ruang kelas, ruang laboratorium komputer, perpustakaan dan laboratorium ruang sidang yang menyerupai kondisi ruang sidang yang sesungguhnya. Pada kesempatan kali ini, Pusdiklat ingin lebih menggali lebih dalam dari Telkom Learning Center tentang syarat-syarat apa saja yang seharusnya dipenuhi untuk membangun sebuah LC. Hal-hal yang menjadi perhatian Pusdiklat antara lain adalah

  1. Fasilitas yang harus disediakan
  2. Metode pembelajaran
  3. Silabus
  4. Apakah perlu dilakukan TNA (training need analysis)?

 
Pemenuhan standar LC akan melalui  mekanisme Biro Teknologi Informasi BPK RI. Spesialisasi dalam pembangunan LC di BPK RI terbagi dalam pemeriksaan dengan tiga jenis pemeriksaan (keuangan, kinerja dan PDTT) serta penunjang pendukung.
MPS:
Penekanan secara lebih mendalam dapat difokuskan pada saat kunjungan ke Telkom Learning Center di Bandung. Sementara itu, silabus dan kurikulum yang digunakan di LC dan ACI dilakukan secara terpisah. Salah satu spesialisasi Telkom Learning Center adalah bidang teknologi informasi. Masalah gap kompetensi, PT Telkom Indonesia Tbk memiliki distinguish job manual (DJM) untuk mengetahui syarat-syarat apa saja yang dibutuhkan oleh seorang pegawai untuk menduduki posisi tertentu. Keterangan rinci tentang jenjang pendidikan formal yang pernah ditempuh juga terekam dalam DJM. Sebagai contoh: pada level manager industrial analysis, untuk level teknisnya membutuhkan ketrampilan apa saja – hal tersebut terdapat dalam sistem DJM.
Spesialisasi yang ada sekarang mengikuti dengan main business PT Telkom Indonesia Tbk yang bergerak di bidang teknologi informasi. PT Telkom Indonesia Tbk juga menerapkan sistem  sertifikasi pada tiap level. Pegawai akan mendapatkan annual reward. Secara umum, ada beberapa persyaratan minimal yang harus dipenuhi dalam peningkatan kompetensi di PT Telkom Indonesia Tbk dalam rangka penempatan jabatan tertentu yaitu: skill, knowledge dan attitude.
Di PT Telkom Indonesia Tbk telah ada sebuah sistem yang secara otomatis akan menjadi filter bagi tiap pegawai sehingga background teknis dari tiap individu dapat diketahui dengan baik. Disini juga berlaku sebuah sistem penilaian kompetensi berbasis manajemen. Peringkat yang diberikan menggunakan nilai K1 (paling tinggi) s.d. K5 (paling rendah). Sementara untuk penilaian secara individu menerapkan peringkat P1 (paling tinggi) s.d. P5 (paling rendah).
Pada kesempatan ini, MPS memperlihatkan portal Digital Learning yang dimiliki oleh  PT Telkom Indonesia Tbk. Setiap pegawai memiliki akun tersendiri dan hanya dapat dibuka oleh yang bersangkutan. Dalam akun tersebut terdapat data-data SDM dan juga e-learning. Pada menu e-learning, pegawai terdapat beragam pilihan pelatihan yang disediakan oleh Telkom Learning Center. Pegawai memiliki kebebasan untuk memilih pelatihan sesuai dengan kompetensi yang diinginkan. Mekanisme pelatihan dilakukan secara online. Pegawai yang mengajukan permohonan pelatihan harus melalui prosedur pre test, materi/ bahan ajar yang diberikan dalam bentuk presentasi, video streaming – youtube dan post test. Semua prosedur tersebut dapat dilakukan baik di dalam kantor maupun di luar area kantor pada waktu yang yang tidak terbatas. Para pegawai juga diharuskan mengisi portal tersebut dengan sebuah artikel/ tulisan dengan tema tak terbatas.
Pembangunan sistem tersebut membutuhkan waktu ±10 tahun. Dengan adanya metode Digital Learning tersebut maka kendala kesibukan pekerjaan dan jarak tidak menjadi kendala bagi pegawai yang ingin meningkatkan kompetensinya.
Biro TI:
Hal-hal yang perlu mendapat perhatian khusus dari Biro TI terhadap pembangunan LC di BPK Ri adalah

  1. Teknologi seperti apa yang akan digunakan?
  2. Capacity planning-nya seperti apa?
  3. Kapasitas bandwith yang dibutuhkan?
  4. Infrastruktur yang harus disiapkan?

Saat ini Biro TI sedang merintis kegiatan peremajaan infrastruktur TI termasuk di Pusdiklat BPK RI.