“Angka kemiskinan di Kabupaten Bojonegoro masih di atas 28% pada tahun 2008,” ungkap Bupati Bojonegoro, Sunyoto pada acara Forum Leaders Club Diklatpim Tingkat III Angkatan I Tahun 2017 di Aula Pusdiklat BPK RI, Kalibata pada Rabu, 3 Mei 2017 lalu. Kondisi rakyat Bojonegoro yang masih di bawah garis kemiskinan membuat Kang Nyoto (panggilan akrab Sunyoto) melakukan upaya mentransformasi kekuasaan yang dimilikinya menjadi sarana untuk membuat rakyat lebih produktif dan sejahtera.
Pada kesempatan ini, Kang Nyoto memperkenalkan prototipe kepemimpinan transformatif yang telah ia jalani dalam rangka mewujudkan “Bojonegoro Matoh.” Matoh adalah bahasa lokal Bojonegoro yang berarti excellence. Tak mudah untuk mencapainya, namun Kang Nyoto bertekad untuk merebut hati rakyatnya dengan berperilaku baik dan memfokuskan orientasinya bagi kepentingan rakyat.
Salah satu teladan dari Kang Nyoto dalam memimpin daerahnya adalah membuka sekat-sekat komunikasi antara pemimpin dan rakyat. Masyarakat Bojonegoro dapat dengan leluasa menyampaikan keluhan dan kritikannya kepada sang Bupati melalui beragam saluran komunikasi. Bahkan, rakyat dapat langsung mendatangi pendopo kabupaten dan mengungkapkan permasalahan atau bantuan yang diharapkan dari pemerintah daerahnya. Berangkat dari masalah-masalah tersebut, Kang Nyoto pun mulai merintis program-program yang berpihak pada rakyat dan berhasil menekan angka kemiskinan di daerahnya. Sikap kepedulian yang tinggi pada rakyat ini juga ditularkannya pada seluruh pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.
Para peserta Diklatpim Tingkat III Angkatan I Tahun 2017 mendapat kesempatan untuk memperoleh penjelasan langsung bagaimana tahap-tahap yang dilakukan Kang Nyoto untuk menjadikan Bojonegoro menjadi lebih baik. Sederet prestasi yang diperoleh pria kelahiran Malang tersebut menjadi bukti nyata atas torehan hasil kerja kerasnya. Kabupaten Bojonegoro terpilih mewakili Indonesia sebagai daerah percontohan pada ajang “Open Government Partnership (OGP) Subnational Government Pilot Program” (Percontohan Daerah Pemerintah Terbuka) pada 2016 lalu. Kang Nyoto juga berhasil menjadikan wilayahnya berdaulat pangan dengan adanya program lumbung pangan. Selain itu ayah dari tiga orang putra ini mampu melakukan gerakan revolusi mental dan membuat Bojonegoro menjadi wilayah yang ramah HAM.
Acara Forum Leaders Club kali ini juga dihadiri oleh para alumni Diklatpim Tingkat III Angkatan I dan II Tahun 2016. Pada akhir acara, Kepala Pusdiklat, Dwi Setiawan Susanto berharap agar pelaksanaan kegiatan ini dapat menginspirasi para peserta Diklatpim dalam meneladani nilai-nilai integritas, patriotisme dan semangat bekerja tanpa pamrih dalam melakukan perubahan ke arah yang lebih baik di satuan kerjanya masing-masing. (DD)
Foto: Firman