“Malang adalah satu-satunya kota yang bekerjasama dengan 35 perguruan tinggi dalam pembangunan berkelanjutan,” ujar Walikota Malang, Mochamad Anton di ruang rapat Balaikota Pemerintah Kota (Pemkot) Malang di hadapan peserta Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim) Tingkat III Angkatan I Tahun 2017 pada kunjungan benchmarking ke Pemkot Malang, Senin, 22 Mei 2017.
Abah Anton (panggilan akrab Walikota Malang) mengungkapkan sederet prestasi yang telah diraih Kota Malang selama masa kepemimpinannya. Pola leadership yang mengakar dengan kuat serta partisipasi aktif dari masyarakat merupakan salah satu kunci keberhasilannya dalam memimpin kota yang memiliki visi misi “Menjadikan Kota Malang sebagai Kota Bermartabat.”
Abah Anton mengajak masyarakat dan kalangan akademisi supaya aktif memberikan masukan dalam menentukan program-program pembangunan yang tepat dan dibutuhkan oleh Kota Malang. Keseriusan Pemkot Malang dalam melibatkan partisipasi seluruh kalangan salah satunya diwujudkan dengan penandatanganan MoU (nota kesepahaman) dengan 35 perguruan tinggi di Malang. Kerjasama tersebut dilakukan untuk melaksanakan Program Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) yang memiliki tujuan mengentaskan kemiskinan di Kota Malang. Pihak perguruan tinggi dan Pemkot Malang saling bekerjasama dalam menyelesaikan masalah sosial dan ekonomi dengan mengutamakan pemberdayaan masyarakat.
Kepala Pusdiklat BPK RI, Dwi Setiawan Susanto mengatakan bahwa pada kunjungan benchmarking kali ini, Pusdiklat BPK RI memfokuskan pada tiga lokus yaitu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Pendidikan, dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
Kota Malang berhasil mempercantik wilayahnya dengan adanya program Kampung Tematik, antara lain Kampung Warna-Warni Jodipan dan Kampung Tridi. Pemberdayaan masyarakat dalam program tersebut ternyata mampu mengubah pola pikir masyarakat menjadi lebih peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Pemkot Malang juga menerapkan program Green School di sekolah-sekolah dengan adanya kegiatan penghijauan dan pengelolaan sampah secara mandiri. Pelayanan sektor publik juga mendapatkan perhatian khusus. Contoh nyata pelayanan sektor publik yang dapat dinikmati masyarakat adalah program pelayanan terpadu yang dilakukan secara efektif dan efisien oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Malang. Para peserta diklatpim melakukan kunjungan ke Kampung Warna-Warni Jodipan, SMA Negeri 2 dan Kelurahan Sawojajar untuk melihat secara langsung program-program Pemkot Malang yang telah mendapatkan apreasiasi dan penghargaan secara nasional maupun internasional. Kegiatan kunjungan ini didampingi oleh Kepala Bidang Diklat Kelembagaan, Rati Dewi Puspita Purba serta fasilitator diklat, M. Rudi Wahyudi dan M. Hairil.
Melalui kegiatan benchmarking ini, Pusdiklat BPK RI mengharapkan agar seluruh peserta diklatpim mampu mendapatkan gambaran nyata penerapan value based leadership dan menerapkannya di satuan kerjanya masing-masing. (DD)
Foto: Firman