Pada Selasa 10 April 2018, peserta Diklatpim Tingkat III Angkatan I Tahun 2018 melakukan pembelajaran wawasan kebangsaan dengan mengunjungi museum-museum yang menyimpan artefak tentang kebangkitan nasional dan kelahiran Indonesia. Kegiatan ini merupakan pembelajaran di luar kelas yang dapat menambah pemahaman terkait nilai-nilai kebangsaan dan karakter pemimpin bangsa sebagai dasar dalam menjalankan tugas sebagai seorang ASN. Tujuannya adalah untuk menggali wawasan kebangsaan dan nasionalisme para peserta untuk diterapkan di unit kerjanya masing-masing.
Pembelajaran ini dikemas dengan tema “Plesiran Tempo Doeloe.” Plesiran diawali dengan mengunjungi Museum Kebangkitan Nasional. Museum yang lokasinya tak jauh dari Pasar Senen, Jakarta ini merupakan saksi lahirnya organisasi-organisasi pergerakan kebangsaan, yaitu Boedi Oetomo, Trikoro Dharmo (Jong Java), Jong Minahasa, dan Jong Ambon. Rushdy Hoesein, seorang saksi sekaligus tokoh sejarah Indonesia mengajak para peserta menyelusuri lorong waktu kembali ke era Kebangkitan Nasional bangsa Indonesia di Museum Kebangkitan Nasional. Rusdhy mengungkapkan bahwa Kebangkitan Nasional diawali oleh lahirnya pemikiran para pemuda cerdas yang tergabung di dalam organisasi Budi Utomo. Organisasi tersebut didirikan oleh Dr. Sutomo bersama 8 pelajar sekolah kedokteran yang didirikan Belanda, STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen) pada tanggal 20 Mei 1908.
Selanjutnya para peserta mengunjungi Museum Sumpah Pemuda di daerah Kramat Raya. Museum ini menyimpan koleksi foto dan benda-benda yang berhubungan dengan sejarah Sumpah Pemuda 1928, serta kegiatan-kegiatan dalam pergerakan nasional kepemudaan Indonesia. Rangkaian cerita tentang sejarah Indonesia yang dituturkan oleh Rusdhy berlanjut hingga kunjungan ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi dan Tugu Proklamasi di daerah Menteng, Jakarta Pusat. Para peserta diklatpim menyanyikan “Indonesia Raya” dan melakukan doa bersama untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah berkorban demi bangsa Indonesia. “Semoga dengan kunjungan ini bisa menambah wawasan kebangsaan untuk bangsa yang besar, bangsa kita Indonesia”,ujar Rushdy Hoesein.(EN/DD)
Suasana kegiatan plesiran tempo doeloe Diklatpim Tingkat III Angkatan I Tahun 2018
Foto: DM